aku perlukan sesayat luka
(ook nugroho)
dan sesayat lukaku menggambar isyarat kejadian,
aku sedang membalut sesayat luka,
entah demi siapa..
mungkin demi suara itu
atau demi pantai yang melalap senjaku,
atau demi rinai sayap yang terbang
meski tertatih, merintih, gamang
meski suatu saat patah, meremah
lalu terjatuh,
pada dekap imaji yang membunuh.
pada cemburu yang merangkul haru biru.
pada menyerah yang meledakkan amarah.
dan sesayat lukaku menggambar isyarat kejadian,
serupa rayuan..
hati entah akan dibawa ke mana.
mungkinkah pada pertanda?
pertanda melebur rasa.
pertanda membaur tanya.
pertanda mengubur kata.