Navigation


RSS : Articles / Comments


Kidung Luka

1/29/2009 04:08:00 AM, Posted by kemuning sendja, 2 Comments

tapi, untuk setiap pertanda itu

aku perlukan sesayat luka

(ook nugroho)


aku sedang membalut sesayat luka,
entah demi siapa..

mungkin demi suara itu
atau demi pantai yang melalap senjaku, 
atau demi rinai sayap yang terbang 
meski tertatih, merintih, gamang
meski suatu saat patah, meremah 
lalu terjatuh,
pada dekap imaji yang membunuh. 
pada cemburu yang merangkul haru biru. 
pada menyerah yang meledakkan amarah.

dan sesayat lukaku menggambar isyarat kejadian,
serupa rayuan..

hati entah akan dibawa ke mana. 
mungkinkah pada pertanda?
pertanda melebur rasa. 
pertanda membaur tanya. 
pertanda mengubur kata.

Malam Panjang

1/24/2009 01:20:00 PM, Posted by kemuning sendja, One Comment

Apabila rindu ini terpasung jarak
hanya sanggup kuhela nafasku seirama denyut jantungmu
agar menyatu meski hanya serasa telepati buta
lalu senyum kita mengembang
terwakili visual gagap yang coba kita terjemahkan

satu dua kalimat memperindah detak malam panjang
akan sampai kapan??
mungkin sampai lautan itu tumpah
mengucurkan seluruh darah

Surat

12/27/2008 01:41:00 PM, Posted by kemuning sendja, No Comment

untuk mu,
yang membuat ku cinta
yang membuat mu terlihat beda
maka tersenyumlah, sayang
meski kita tercipta laksana siang dan malam
tapi dibatas waktu itu,
kan tiba saat untuk berpeluk mesra
saling mendekap dalam balutan sendja
(lembayung)

pada pagi tercipta sebentuk senyum
aku menikmatimu dalam cangkir kata
dalam gelora senikmat coklat hangat
dalam cerah seperti semburat mentari
embun ini cantik kan, sayang?
dan aku tersipu merupa embun,
yang menjejak di balik dedaun
daun cinta, begitu katamu...
(sendja)

Amanat Seorang Pecinta

12/25/2008 05:27:00 PM, Posted by kemuning sendja, No Comment

Begitu banyak yang tak terkatakan. Begitu meluap, bahkan begitu hebat bak tak sanggup tertahan.
Namun tetap saja, masih juga tak terkatakan.

Kau diam. Aku diam. Kau bertanya aku tak tau jawabnya apa. Saat kau ku tanya, gantian kau yang terbata. Begitu miskin kata-kata, begitu sedikit yang tersisa, begitu saja. Padahal yang kumau kau-aku-dan kita bisa cerita, apa saja. Tentang minggu yang birukah, soal malam disulamlah, atau kisah saat lelah dan bahkan tema kematian yang basah tercurah remah resah merekah. Jiwa terbelah. Hati –mau tak mau- harus dipapah. Entah kemana harus dibawa, kau masih saja terbata menjawabnya. Mungkinkah kedalam asamu, gurauku. Mungkinkah ketengah akalmu, pikirku. Ataukah perlu kubantu biar kau tau, tawarku.

“Memangnya kau tau dimana itu?” balas tanyamu buatku.

Aku diam. Kau menunggu..

Absurditas

12/25/2008 05:06:00 PM, Posted by kemuning sendja, No Comment

Tanpa awal mula

Tanpa pernah tiada

Datang dan pergi

Seperti repetisi


That I would be great

If I was no longer queen

That I would be good

Whether with or without you

(alanis morrisete)

Selaput Malam

12/24/2008 01:50:00 AM, Posted by kemuning sendja, One Comment

mereka terpinggir di barisan kata.. menyulam sehelai asa, menyisakan tanya. bertanyalah seseorang di kaki langit, "puan, inikah melankolia semu?" si empunya hati hanya bicara, dalam diam... hanya diam... dan lagi-lagi diam... hingga jaring melilitnya membuat dia berhamburan kesah satir..

Is man one of God's blunders? or is God one of man's blunders? (Nietzsche)